Ditulis oleh: Muhammad Rafly Saifullah
Selama persahabatan itu
ada di hati, sahabat sejati
tak akan pernah terpisah.
Aku mempunyai empat sahabat sejak kecil. Rumah kami saling berdekatan sehingga sering keluar bermain bersama. Namun, aku heran setiap kami bermain di lapangan dusun, ada anak yang bernama Zaki sering mengganggu kami bermain.
“Hey, ayo jangan main di lapangan, ini bukan lapangan kalian,” kata Zaki.Aku tidak suka dengan sikap Zaki yang sering mengganggu. Padahal kami baru ingin bermain gobak sodor yang tempo hari diajarkan di sekolahku.
Nino, temanku, mencoba menanyakan kepada Zaki.
“Sebenarnya ada apa, Zaki, kenapa kami tidak boleh bermain di sini Bukankah kita bisa bermain bersama dan kita semua adalah teman?”
“Zaki, mari kita berteman dan bermain gobak sodor bersama! Selain menyenangkan, permainan ini bisa menjadi olahraga, melatih konsentrasi, dan melatih kerja sama dalam tim.” terangku.
“Sekarang kita bisa saling memaafkan dan bermain gobak sodor bersama ya,” lanjut Nino.
Kemudian kami semua saling bersalaman, lalu bermain gobak sodor. Kami bermain dengan riang gembira dan tak terasa hari sudah menjelang sore. Kami berlima pun bergegas pulang menuju ke rumah masing masing dan akhirnya kami menjadi sahabat. Sekarang kami selalu bermain bersama di lapangan dusun, sungguh indahnya persahabatan ini. ***